Music

Senin, 22 November 2010

Status Kewarganegaraan

CONTOH KASUS MENGENAI STATUS KEWARGANEGARAAN ANAK PERKAWINAN CAMPURAN
Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk sekaligus warga negara Indonesia secara konstitusional tercantum didalam Pasal 26. Undang – undang Dasar 1945 (Amandemen IV ). Penduduk negara Indonesia dapat dibedakan menjadi dua macam golongan, yaitu golongan WNI dan WNA.
Syarat – syarat untuk menjadi WNI menurut pasal adalah sebagai berikut:
a. Pada waktu lahirnya mempunyai hubungan kekeluargaan dengan seorang WNI ( misalnya ayahnya WNI )
b. Lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia adalah WNI
c. Lahir di wilayah negara RI selama orangtuanya tidak diketahui

ASAS KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan kondisi itu untuk menentukan kewarganegaraan di perlukan dua macam asas, yaitu asas ius soli dan asas ius sanguinis
1. Asas Ius Soli
Persatuan kewarganegaraan yang didasarkan pada tempat kelahiran
2. Asas Sanguinis
Penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan/pertalian darah.
3. Dwi Kewarganegaraan atau Nonkewarganegaraan
4. Jika suatu negara dalam menentukan kewrganegaraannya hanya menggunakan asas ius soli saja atau ius sanguinis saja maka dapat menyebabkan dua kemungkinan yang terjadi yaitu sebagai berikut :
• Bipatride, yaitu kewrganegaraan rangkap/ganda. Akibatnya ketidakpastian status orang yang bersangkutan dan kerumitan kewarganegaraan.
• Apartide, tidak memiliki kewarganegaraan satupun. Dengan demikian tidak akan mendapat perlindungan dari negara manapun.

Contoh kasus :
Seorang warga negara Cina yang melahirkan anak di Amerika Serikat, menurut asas yang dianut oleh masing-masing negara tersebut memiliki dua kewarganegaraan, yaitu warga negara Amerika Serikat dan warga negara Cina. Sebaliknya warga negara Amerika Serikat yang melahirkan seorang anak di Cina menurut asas tersebut maka anak tersebut tidak mempunya kewrganegaraan ( Apartide )


(sumber : buku cetak kewarganegaraan )




Nama : FAUZI ARIZAL
NPM : 22110651

Peran Pemuda di Dalam Masyarakat

PERAN PEMUDA di DALAM MASYARAKAT

Di satu sisi tekanan sebagai pemuda di kalangan pergaulan, kerap menentukan sikap. Kita harus pandai bergaul dan menjaga diri agar tidak terbawa arus pemuda yang menyesatkan, yang pada akhirnya malah merugikan masyarakat dan diri sendiri.
Dengan mengikuti suatu organisasi yang sekiranya membawa manfaat pada lingkungan bermasyarakat, kita sudah disebut aktif dan mau mengorbankan jiwa kita sebagai pemuda.
Walaupun sekarang peranan pemuda dalam sosialisi bermasyarakat sungguh menurun drastis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda-pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, dan selalu bermain-main. Mereka lebih asyik berpergian seperti ke mall yang sering sekali di kunjungi remaja-remaja zaman sekarang. Justru kalo disuruh untuk berpartisipasi kegiatan kerja bakti di lingkungannya mereka malu atau gengsi untuk ikut serta.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka bermain Facebook atau twitter, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum dari pada berkumpul dan mengikuti musyawarah mufakat untuk kemajuan RT, RW nya.
Semoga kita tidak termasuk yang seperti itu dan jiwa pemuda kita mau berperan lebih aktif lagi guna menumbuh kembangkan semangat bersosialisasi bermasyarakat yang bermanfaat.


(sumber: google )



NAMA : FAUZI ARIZAL
NPM : 22110651

Senin, 08 November 2010

PERAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

1. Pengertian kepribadian
Kepribadian merupakan organisasi sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Berarti kepribadian menunjuk pada organisasi dari sikap-sikap seorang individu untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus aapabila ia berhubungan dengan orang lain atau ketika ia menanggapi suatu masalah atau keadaan. Seorang ahli antropologi juga menyatakan bahwa kepribadian sebagai susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu.

2. Peran keluarga dalam mewujudkan kepribadian
Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
• Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya. Ketika anak-anak mendapatkan cinta dan kasih sayang cukup dari kedua orang tuanya, maka pada saat mereka berada di luar rumah dan menghadapi masalah-masalah baru mereka akan bisa menghadapi dan menyelesaikannya dengan baik.
• Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak. Hal ini akan menyebabkan pertumbuhan potensi dan kreatifitas akal anak-anak yang pada akhirnya keinginan dan kemauan mereka menjadi kuat.
• Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Misalnya orang tua mengurangi pembicaraan negatif berkaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim kasih sayang dan keakraban.
• Mewujudkan kepercayaan. Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak-anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka, karena hal ini akan menjadikan mereka maju dan berusaha serta berani dalam bersikap
• Menjalin komunikasi yang hangat dengan anak. Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya terhadap mereka.


2. Faktor-faktor pembentuk kepribadian
• Faktor pembawaan
Adalah faktor yang berupa faktor pembawaan dari induknya. Faktor pembawaan ini ini bisa berupa bentuk fisik, warna kulit, tipe rambut, postur tubuh termasuk hal yang bersifat abstrak seperti bakat, IQ, dan karakter.
• Faktor lingkungan fisik
Mempengaruhi kepribadian seorang individu. Misalnya, seorang yang tinggal di daerah subur seperti daerah pedesaan cenderung memiliki kepribadian yang ramah, tenang, sabar.
• Faktor kelompok
Sebuah kelompok dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya, baik kepribadian yang sifatnya positifmaupun negatif, misalnya kelompok sepermainan.
• Faktor kebudayaan
Setiap daerah memiliki karakteristik yang khas karena pengaruh kebudayaan yang dianut.

3. Tahap-tahap perkembangan kepribadian
• Fase pertama ( usia 1-2 tahun )
Proses perkembangan kepribadian seorang anak di mulai kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang di tandai dengan saat seorang anak mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh orang-orang disekitarnya. Pada fase ini seorang anak mulai mempunyai pandangan tentang dirinya sebagai suatu individu yang tersendiri.
• Fase kedua (usia 3-24 tahun )
Fase kedua merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang telah dimiliki seorang anak mulai berkembang karakternya sudah sesuai dengan tipe pergaulan yang ada di lingkungannya. Fase kedua ini berlangsung relatif panjang hingga menjelang masa dewasa.
• Fase ketiga ( usia 25-28 tahun )
Kepribadian seseorang akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif tetap yaitu terbentuknya perilaku yang khas sebagai perwujudan kepribadian yang bersifat abstrak. Dalam fase ini berarti seseorang sudah masuk ke fase kedewasaan

NAMA : FAUZI ARIZAL
KELAS : 1KB05
NPM : 22110651

Sabtu, 06 November 2010

bahaya minuman kaleng

Untuk para penggemar minum - minuman kaleng! Baru-baru ini ada seorang wanita di Amerika pada saat liburan berpergian dengan perahu boatnya, lalu ia meminum beberapa kaleng minuman Coca-Cola yang biasa dia simpan dilemari pendingin pada perahu boatnya. Keesokan harinya pada hari Senin, wanita tersebut pingsan lalu dibawa kerumah sakit dan ditempatkan diruang ICU, pada hari Rabunya dia meninggal. Untuk mengetahui penyebab kematiannya, maka dilakukan autopsy dan kesimpulannya kematiannya diakibatkan oleh suatu zat yang disebut LEPTOSPIROSIS, setelah diselidiki dan ditelusuri zat ini berasal dari   kaleng minuman yang dia minum langsung tanpa menggunakan gelas atau sedotan. Dan dari hasil test di laboratorium menunjukan bahwa kaleng minuman tersebut terinfeksi oleh zat LEPTOSPIROSIS yang dihasil kan dari air kencing tikus yang mengering dan bereaksi membentuk zat tersebut. Hasil test Lab. menunjukan bahwa air kencing tikus juga mengandung berbagai racun yang mematikan lainnya, oleh karena itu sangat  dianjurkan apabila kita membeli minum - minuman dalam kaleng agar mencuci kaleng tersebut, terutama pada bagian atas tempat membuka minuman tersebut. Hal ini beralasan karena begitu selesai diproduksi kaleng-kaleng tersebut disimpan didalam gudang dan lalu dikirim langsung ke toko-toko dan langsung dijual kepada pembeli tanpa dibersihkan terlebih dahulu. Penelitian di NYCU ( New York College Univ. ) menunjukan bahwa permukaan minuman kaleng yang terdapat tutup pembukanya lebih tinggi tingkat kontaminasinya dari zat beracun dan mematikan dari pada WC   umum yang hanya dipenuhi oleh jamur dan bakteri. Jadi cucilah dahulu dengan bersih segala sesuatunya, sebelum meletakannya pada mulut kita, untuk mencegah kejadian yang berakibat fatal. Mohon untuk disebarluaskan pesan ini