1.1 Konsep Dasar Sampling
1.1.1
Pengertian Populasi, Sampel, Parameter, dan Statistik
a.
Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang ingin
diketahui besaran karakteristiknya. Atau Populasi juga bisa diartikan sebagai Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan
unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda,
dll.
b. Sampel
Sampel adalah bagian sebuah objek populasi yang
memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasinya, yang ingin
diketahui besaran karakterisitiknya. Pengertian Sampel menurut Wikipedia Sampel
merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti dipandang sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap
sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang
diamati
Contoh soal penggunaan Sampel dan populasi :
Pimpinan
Bumi Mataram Supermarket ingin mengetahui tanggapan para pelanggan atas layanan
yang diberikannya, yaitu layanan pengiriman barang belanja. Untuk itu pihak
Bumi Mataram Supermarket meminta 50 orang pelanggan yang pelanggan yang
berkunjung pada minggu terakhir bulan Desember untuk mengisi sebuah daftar yang
memuat beberapa pertanyaan. Selanjutnya hasil akan digunakan untuk menaksir
tanggapan seluruh pelanggannya.
Dalam
contoh diatas Populasinya adalah seluruh pelanggan yang berkunjung selama
minggu terakhir bulan Desember. Sedangkan Sampelnya adalah kelimapuluh
pelanggan yang menerima daftar pertanyaan.
c. Parameter
Parameter atau lengkapnya parameter
populasi adalah ukuran-ukuran tertentu yang digunakan sebagai penggambaran
suatu populasi.
d. Statistik
Statistik atau statistik sampel adalah
ukuran-ukuran tertentu yang digunakan untuk suatu sampel.
1.1.2
Manfaat
Sampling
Berikut ini adalah
beberapa manfaat Sampling :
a. Menghemat biaya penelitian.
b. Menghemat waktu untuk penelitian.
c. Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
d. Memperluas ruang lingkup penelitian.
1.1.3 Metode Sampling
1.
Probability Sampling
a.
Simple Random Sampling
Sampling
acak sederhana adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel diambil
berdasarkan tabel bilangan acak.
• Pengundian menggunakan nomor
anggota sebagai nomor undian
• Menggunakan table angka random
(bilangan acak) berdasarkan nomor anggota
Syarat
Penggunaan Metode Simple Random Sampling:
• Sifat populasi adalah homogen
• Keadaan anggota populasi tidak
terlau tersebar secara geografis
• Harus ada kerangka sampling
(sampling frame) yang jelas
·
Kebaikan : Prosedur
penggunaannya sederhana
·
Kelemahan:
Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi
b.
Stratified Random Sampling
Sampling
stratifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di
bagi-bagi . populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi
heterogen, pada setiap sub polulasi ada yang diambil sebagai sampel
Syarat Penggunaan Metode
Stratified Random Sampling:
• Populasi mempunyai unsur
heterogenitas
• Diperlukan kriteria yang jelas
dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsur heterogenitas yang dimiliki
• Harus diketahui dengan tepat
komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara proporsional atau
disproporsional)
·
Kebaikan : Semua
ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
·
Kelemahan: Memerlukan
pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan ciri
heterogenitas yang ada pada populasi
c.
Cluster Sampling
teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu
pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali utk dilakukan
apabila tak terdapat atau sulit menentukan/menemukan kerangka sampel meski
dapat juga dilakukan pada populasi yg kerangka sampel sudah ada.
• Populasi dikelompokkan menjadi
sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya
dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir
dipilih secara acak sebagai sampel penelitian
2.
Non Probability Sampling
a. Quota
Sampling
Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan berapa
besarnya jumlah sampel yang diperlukan. Biasanya yang dijadikan sample
penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses
pengumpulan data. Kemudian menetapkan
banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar
untuk mengambil unit sampel yang diperlukan .
·
Kelebihan : Mudah dan
cepat digunakan
·
Kelemahan: Penentuan
sampel cenderung subyektif bagi peneliti
b. Accidental
Sampling
Metode yang proses pengambilan sampelnya
cukup dengan mengambil siapa saja yang boleh observasi di lapangan sesuai
kebutuhan studi.
Dalam
penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan
terlebih an secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti
saat pengumpulan data dilakukan
· Kelebihan : Mudah dan
cepat digunakan
·
Kelemahan: Jumlah
sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada anggota sampel
yang ada pada saat itu
c. Purposive
sampling atau judgmental sampling
Penarikan
sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih
subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
1.1.4
Konsep
Sampling
Berikut
ini adalah Konsep-konsep sampling :
a.
Unit sampling adalah suatu elemen atau
elemen-elemen atau unsur yang tersedia untuk dipilih menjadi anggota sampel
melalui bebrapa tahap proses sampling.
b.
Kerangka sampling adalah sebuah daftar
yang memuat seluruh unit sampling pada suatu tahap proses sampling. Kerangka
sampling dapat berupa, misalnya daftar mahasiswa yang terdaftar dalam semester
tertentu; daftar nama yang ada didalam buku telepon, dan lain sebagainya.
c.
Populasi kajian adalah keseluruhan objek
yang ingin diketahuigambarnnya yang dari populasi tersebut sampel secara nyata
akan diambil.
1.1.5 Proses Sampling
Beberapa tahap dalam
proses sampling adalah sebagai berikut :
a. Penentuan
populasi yang meliputi penetuan elemen, unit sampling, dan dimensi waktu
b. Identifikasi
kerangka sampling yang dari kerangka sampling tersebut sampel akan ditarik.
c. Memutuskan
ukuran sampel yaitu beberapa banyak elemen yang dipilih untuk menjadi anggota
sampel yang dipilih.
d. Pemilihan
prosedur sampling. Tepatnya bagaimana keputusan dibuat dalam menetapkan sampel
e. Pemilihan
sampel.
Kesalahan
Sampling dan kesalahan non-Sampling
1. Kesalahan
Sampling
Kesalahan
ini terjadi disebabkan oleh kenyataan adanya pemeriksaan yang tidak lengkap
tentang populasi dan penelitian hanya berdasarkan sample. Perbedaan antara
hasil sample dan hasil yang akan dicapai jika prosedur yang sama digunakan
dalam sampling juga sensus dinamakan kesalahan sampling. Cara mengontrol
kesalahan tersebut dengan jalan mengambil sample berdasarkan sample acak dan
memperbesar ukuran sample.
2. Kesalahan
Non-Sampling
Beberapa
penyebab kesalahan non sampling adalah:
a.
Populasi tidak didefinisikan sebagaimana
mestinya
b.
Populasi yang menyimpang dari populasi
yang seharusnya dipelajari
c.
Angket tidak dirumuskan sebagaimana
mestinya yang memenuhi standar validitas
d.
Istilah-istilah yang telah didefinisikan
kurang tepat atau dipergunakan secara tidak konsisten
e.
Para responden tidak memberikan jawaban
yang akurat.
f.
Kesalahan mencatat data, melakukan tabulasi
dan melakukan perhitungan
perhitungan
1.2
Distribusi Sampling
Distribusi
Sampling rata-rata adalah distribusi probabilitas untuk nilai-nilai yang dapat
terjadi dari rata-rata sampel yangdidasarkan pada sejumlah sampel tertentu.
apabila jumlah sampel n, rata-rata populasi µ, rata-rata sampel akan bervariasi
dari sampel ke sampel yang lain. Nilai harapan E(x) dan deviasi standar
distribusi rata-rata lebih dikenal dengan istilah kesalahan standar rata-rata.
1.
Konsep
dasar pengujian hipotesis
Dalam statistik, hipotesis
dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi.
Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel (x = rata-rata, s =
simpangan baku, s2 = varians, r = koefisien korelasi). dan parameter
adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (μ rata-rata, σ =
simpangan baku, σ2 = varians, ρ = koefisien korelasi). Dengan kata
lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data
sampel. Penelitian yang didasarkan pada data populasi, atau sampling total,
atau sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis statistik dari sudut
pandang statistik disebut penelitian deskriptif.
Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik. Seperti telah dikemukakan, deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan).
Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik. Seperti telah dikemukakan, deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan).
Dalam statistik dan penelitian
terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan alternatif. Pada
statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara
parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran
sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena
memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan data
sampel. Selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang
berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel.
2.
Uji Chi Kuadrat adalah
pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara :
frekuensi
observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi
Pengertian
Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan
frekuensi observasi
(o) nilainya didapat dari hasil percobaan
frekuensi harapan (e) nilainya
dapat dihitung secara teoritis
Refrensi
:
Subiyakto, Haryono 1994 Statistik 2
Jakarta: Gunadarma
Iriawan, Nur Minitab 14 Yogyakarta:
Andi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar