Music

Rabu, 28 Maret 2012

probabilitas


1.1  Konsep Dasar Sampling

1.1.1 Pengertian Populasi, Sampel, Parameter, dan Statistik

a.         Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang ingin diketahui besaran karakteristiknya. Atau Populasi juga bisa diartikan sebagai Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dll.

b.      Sampel
Sampel adalah bagian sebuah objek populasi yang memiliki karakteristik sama dengan karakteristik populasinya, yang ingin diketahui besaran karakterisitiknya. Pengertian Sampel menurut Wikipedia Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati
Contoh  soal penggunaan Sampel dan populasi :
Pimpinan Bumi Mataram Supermarket ingin mengetahui tanggapan para pelanggan atas layanan yang diberikannya, yaitu layanan pengiriman barang belanja. Untuk itu pihak Bumi Mataram Supermarket meminta 50 orang pelanggan yang pelanggan yang berkunjung pada minggu terakhir bulan Desember untuk mengisi sebuah daftar yang memuat beberapa pertanyaan. Selanjutnya hasil akan digunakan untuk menaksir tanggapan seluruh pelanggannya.
Dalam contoh diatas Populasinya adalah seluruh pelanggan yang berkunjung selama minggu terakhir bulan Desember. Sedangkan Sampelnya adalah kelimapuluh pelanggan yang menerima daftar pertanyaan.
c.       Parameter
Parameter atau lengkapnya parameter populasi adalah ukuran-ukuran tertentu yang digunakan sebagai penggambaran suatu populasi.

d.      Statistik
Statistik atau statistik sampel adalah ukuran-ukuran tertentu yang digunakan untuk suatu sampel.




1.1.2    Manfaat Sampling
Berikut ini adalah beberapa manfaat Sampling :
a.    Menghemat biaya penelitian.
b.    Menghemat waktu untuk penelitian.
c.    Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.
d.   Memperluas ruang lingkup penelitian.

1.1.3    Metode Sampling
1.         Probability Sampling

a.         Simple Random Sampling
Sampling acak sederhana adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel diambil berdasarkan tabel bilangan acak.
• Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai nomor undian
• Menggunakan table angka random (bilangan acak) berdasarkan nomor anggota 
Syarat Penggunaan Metode Simple Random Sampling:
• Sifat populasi adalah homogen
• Keadaan anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis
• Harus ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas
·  Kebaikan : Prosedur penggunaannya sederhana
·  Kelemahan: Persyaratan penggunaan metode ini sulit dipenuhi

b.         Stratified Random Sampling
Sampling stratifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di bagi-bagi . populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi heterogen, pada setiap sub polulasi ada yang diambil sebagai sampel
                   Syarat Penggunaan Metode Stratified Random Sampling:
•  Populasi mempunyai unsur heterogenitas
• Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat stratifikasi/lapisan sesuai dengan unsur  heterogenitas yang dimiliki
• Harus diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan dipilih (secara proporsional atau disproporsional)
·  Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat terwakili
·  Kelemahan: Memerlukan pengenalan terhadap populasi yang akan diteliti untuk menentukan ciri  heterogenitas yang ada pada populasi

c.         Cluster Sampling
teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali utk dilakukan apabila tak terdapat atau sulit menentukan/menemukan kerangka sampel meski dapat juga dilakukan pada populasi yg kerangka sampel sudah ada.
• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian

2.         Non Probability Sampling

a.       Quota Sampling
Teknik sampling ini dilakukan dengan cara pertama-tama menetapkan berapa besarnya jumlah sampel yang diperlukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan data. Kemudian menetapkan banyaknya jatah atau quotum, maka jatah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan .

·       Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
·       Kelemahan: Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti

b.      Accidental Sampling
Metode yang proses pengambilan sampelnya cukup dengan mengambil siapa saja yang boleh observasi di lapangan sesuai kebutuhan studi.
Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak direncanakan terlebih an secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan
·      Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
·       Kelemahan: Jumlah sampel mungkin tidak representative karena tergantung hanya pada anggota sampel yang ada pada saat itu

c.       Purposive sampling atau judgmental sampling               
Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
1.1.4    Konsep Sampling
Berikut ini adalah Konsep-konsep sampling :
a.    Unit sampling adalah suatu elemen atau elemen-elemen atau unsur yang tersedia untuk dipilih menjadi anggota sampel melalui bebrapa tahap proses sampling.
b.    Kerangka sampling adalah sebuah daftar yang memuat seluruh unit sampling pada suatu tahap proses sampling. Kerangka sampling dapat berupa, misalnya daftar mahasiswa yang terdaftar dalam semester tertentu; daftar nama yang ada didalam buku telepon, dan lain sebagainya.
c.    Populasi kajian adalah keseluruhan objek yang ingin diketahuigambarnnya yang dari populasi tersebut sampel secara nyata akan diambil.

1.1.5 Proses Sampling
        Beberapa tahap dalam proses sampling adalah sebagai berikut :
a.    Penentuan populasi yang meliputi penetuan elemen, unit sampling, dan dimensi waktu
b.    Identifikasi kerangka sampling yang dari kerangka sampling tersebut sampel akan ditarik.
c.    Memutuskan ukuran sampel yaitu beberapa banyak elemen yang dipilih untuk menjadi anggota sampel yang dipilih.
d.   Pemilihan prosedur sampling. Tepatnya bagaimana keputusan dibuat dalam menetapkan sampel
e.    Pemilihan sampel.

Kesalahan Sampling dan kesalahan non-Sampling
1.    Kesalahan Sampling
Kesalahan ini terjadi disebabkan oleh kenyataan adanya pemeriksaan yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian hanya berdasarkan sample. Perbedaan antara hasil sample dan hasil yang akan dicapai jika prosedur yang sama digunakan dalam sampling juga sensus dinamakan kesalahan sampling. Cara mengontrol kesalahan tersebut dengan jalan mengambil sample berdasarkan sample acak dan memperbesar ukuran sample.

2.    Kesalahan Non-Sampling
Beberapa penyebab kesalahan non sampling adalah:
a.    Populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya
b.    Populasi yang menyimpang dari populasi yang seharusnya dipelajari
c.    Angket tidak dirumuskan sebagaimana mestinya yang memenuhi standar validitas
d.    Istilah-istilah yang telah didefinisikan kurang tepat atau dipergunakan secara tidak konsisten
e.    Para responden tidak memberikan jawaban yang akurat.
f.     Kesalahan mencatat data, melakukan tabulasi dan melakukan perhitungan
perhitungan


1.2 Distribusi Sampling
Distribusi Sampling rata-rata adalah distribusi probabilitas untuk nilai-nilai yang dapat terjadi dari rata-rata sampel yangdidasarkan pada sejumlah sampel tertentu. apabila jumlah sampel n, rata-rata populasi µ, rata-rata sampel akan bervariasi dari sampel ke sampel yang lain. Nilai harapan E(x) dan deviasi standar distribusi rata-rata lebih dikenal dengan istilah kesalahan standar rata-rata.

1.      Konsep dasar pengujian hipotesis
Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel (x = rata-rata, s = simpangan baku, s2 = varians, r = koefisien korelasi). dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (μ rata-rata, σ = simpangan baku, σ2 = varians, ρ = koefisien korelasi). Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel. Penelitian yang didasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis statistik dari sudut pandang statistik disebut penelitian deskriptif.
Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik. Seperti telah dikemukakan, deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan).
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Dengan demikian hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena memang peneliti tidak mengharapkan adanya perbedaan data populasi dengan data sampel. Selanjutnya hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel.

2.    Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara :

frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi
Pengertian Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan

frekuensi observasi (o)             nilainya didapat dari hasil percobaan             
frekuensi harapan (e)                nilainya dapat dihitung secara teoritis

Refrensi :
Subiyakto, Haryono 1994 Statistik 2 Jakarta: Gunadarma
Iriawan, Nur Minitab 14 Yogyakarta: Andi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar